Proyek Maha Karya Sang Pencipta
15 September, 2013
11:20:00 AM
0
comments
PROYEK RINTISAN
TUHAN
Ibnu Rawi Bawiani (19-01-12)
“Aku hendak
mengangkat seorang manajer di muka bumi.” Firman Tuhan kepada para malaikat.
“Mengapa Engkau hendak mengangkat orang yang akan
merusak bumi, serta menumpahkan darah sebagai manajer? Padahal kami para
malaikat senantiasa bertasbih memuji dan mensucikan Engkau?” Para malaikat
protes.
“Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.” Jawab
Tuhan tegas.
“Sebutkan nama benda-benda itu jika
kalian tahu!” Perintah Tuhan kepada para malaikat.
“Maha Suci Engkau, Tuhan! Gak ada yang
kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Engkau Mahatahu .”
“Hai Adam! Beritahu mereka nama
benda-benda ini.” Perintah Tuhan kepada manusia pertama itu.
Adam
menyebut nama benda-benda itu dengan benar. Lalu, Allah berfirman kepada para
malaikat, termasuk Iblis:
“Bukankah sudah Ku-katakan, bahwa Aku
Mengetahui rahasia langit dan bumi, juga Mengetahui apa yang kalian ungkapkan
dan apa yang kalian rahasiakan? Sekarang sujudlah kalian kepada Adam!”
Maka
dengan patuh, sujudlah mereka, kecuali Iblis; dia enggan dan sombong. Dia itu
kafir.
“Hai Adam! Diami surga ini olehmu serta isterimu, Hawwa.
Makanlah makanannya yang melimpah nan baik di mana saja kalian suka; tapi
jangan dekati pohon yang satu ini, karena bisa menyebabkan kalian aniaya.”
Keduanya berusaha
mematuhi perintah Tuhan, tetapi Iblis senantiasa membujuk dan merayu keduanya, hingga
akhirnya mereka terpedaya. Manusia pertama dan kedua itu melakukan pelanggaran
serius, menjamah buah pohon larangan. Di mata manusia mungkin kesalahan hanya
makan sekilo apel Malang atau apel Washington, tak perlu dihukum. Tetapi
sungguh, kesalahan makan satu buah larangan itu sangat serius di mata Tuhan. Dan
keduanya harus menerima hukuman.Tuhan berfirman kepada Adam dan Hawwa:
“Turunlah kalian dari surga! Sebagian keturunan kalian
kelak menjadi musuh bagi yang lain. Bagi kalian ada tempat di bumi, dan bisa
menikmati kesenangan hidup sampai waktu tertentu.”
Nenek moyang
manusia itu terusir dari surga dalam keadaan tanpa busana. Masya Allah. namun
meski belum ada manusia selain mereka berdua, toh keduanya merasa sangat malu.
Mereka berusaha menutupi aurat mereka dengan dedaunan. Mereka sangat menyesal,
dan memohon ampun. Tuhan mengampuni kesalahan mereka, tetapi tetap merelokasi
keduanya ke alam baru, bumi. (dinukil dari QS 2:30-36)
“Coba kalau mereka waspada, pasti kita sekarang berada
di surga.” Komentar mas Kirun, menyesali apa yang pernah terjadi pada kakek dan
nenek kita, Adam dan Hawwa.
“Dan kita gak perlu lagi repot-repot kerja atau
ibadah.” Mas Solikun menimpali. Dia membayangkan bahwa di surga sana pasti gak
ada aturan yang membelenggunya. Dia memang pemalas, tetapi ingin menikmati
berbagai fasilitas. Hobbinya, bakaran tembakau kian kemari.
“Masih lumayan toh, kita ditransitkan di bumi? Coba
kalau langsung dipindahkan ke neraka sana…” Seloroh mas Bukin.
“Mosok langsung ke neraka sih? Wong Adam dan Hawa cuma
makan buah khuldi doang.”
“Itulah hukum Tuhan. Dia gak akan membiarkan dosa
apapun, sekecil apapun! Semuanya akan direken.”
“Nah, gara-gara satu buah khuldi sudah harus tergusur
dari surga! Bagaimana lagi hukuman bagi penerima dan penikmat seabreg apel Malang
atau apel Washington itu? Sementara rakyat pemilik apel-apel itu kesulitan memenuhi
kebutuhan hidup?”
“Pasti ada hukumannya, dong! Kalau mereka melakukan
pelanggaran itu di surga, mungkin diusir dengan keras dari surga. Tapi mereka
melakukannya di bumi, ya…gak nalar kalau mereka diusir menuju surga…”
Abu
Ayyub Khalid bin Zaid r.a. menuturkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Seandainya
kalian gak berdosa, tentu Allah telah menciptakan makhluk lain yang berdosa,
lalu mereka meminta ampunan, maka Dia mengampuni mereka.” HR Muslim.
Allah
menerima tobat Adam, tetapi pertobatan itu tak menggagalkan rencana Tuhan
mendeportasinya ke bumi garapan. Allah berfirman:
“Turunlah kalian dari surga ini! Jika
datang petunjuk-Ku kepada kalian (maka ikutilah); siapa pun yang mengikuti
petunjuk-Ku niscaya gak ada kekhawatiran atas mereka, dan gak bersedih hati.
Sedang orang kafir dan penentang ayat-ayat Kami, bakal menghuni neraka dan
kekal di sana. (dikutip dari QS 2:37-39)
Manusia
memang diprogram untuk mengelola berbagai urusan di bumi, bukan di surga. Bumi
memang dirancang untuk menjadi lahan perjuangan bagi manusia. Sedang surga
dipersiapkan bagi siapa saja yang beriman dan beramal baik selama di bumi,
serta mendapatkan rahmat Allah. Sebaliknya, neraka dipersiapkan bagi para
pembangkang agama Allah, dan bagi mereka yang sepak terjangnya selama di bumi
menyebalkan Allah. Namun, andai Adam dan Hawwa tidak melanggar larangan makan
buah khuldi, pasti akan ada hal lain yang dijadikan alasan untuk mendeportasi
mereka ke bumi. Wallahu a’lam.
Dengan kasus
pelanggaran yang dilakukan Adam dan Hawa, Tuhan memberi pelajaran berharga bagi
manusia dan jin, bahwa kepatuhan terhadap perintah dan larangan-Nya bisa
mengantarkan seseorang untuk mendapatkan rahmat dan rida-Nya. Sebaliknya,
manusia atau jin pembangkang dan para pendosa, pantas mendapat murka-Nya.
Hati-hati berkiprah! Senantiasalah memohon bimbingan Allah, dan memohon ampun
dari setiap kesalahan.
Sayangnya, bukan
hanya Adam dan Hawwa yang dipindahkan dari surga ke bumi, tetapi Iblis pun
diusir dari surga. Allah berfirman:
“Turunlah kamu dari surga! Tak sepatutnya kamu sombong
di dalam surga! Keluarlah! Sungguh hina kamu!”
“Baiklah.” Iblis
menjawab. “Tapi beri aku kesempatan untuk menggoda keturunan Adam, hingga hari
kebangkitan.”
“Permohonanmu dikabulkan, hai Iblis!” Allah
mengizinkan.
“Berhubung Engkau telah menghukumku tersesat, sungguh
aku akan menghalang manusia dari jalan Engkau yang lurus. Aku akan menggoda
mereka dari hadapan, dari belakang, dari kanan, dari kiri mereka. Dan, hanya
sedikit yang akan patuh dan bersyukur kepada Engkau.” Iblis menjawab.
“Enyahlah kamu!”
Allah berfirman. “Sungguh, siapa pun manusia yang mengikutimu, akan Ku-masukkan
ke neraka Jahannam!” (dikutip dari QS 7:13-18)
Nabi saw. bersabda: “Sesungguhnya setan
masuk ke dalam diri manusia melalui saluran darah, dan sungguh aku khawatir
bila dia membisikkan sesuatu ke dalam hati kalian.” HR Bukhari-Muslim,
bersumber dari Shafiyah binti
Huyay r.a., isteri Nabi.
Setan
telah menampakkan perbuatan-perbuatan buruk manusia terasa indah bagi mereka,
sehingga menghalang mereka dari jalan Allah, maka mereka tidak mendapat
petunjuk. (QS 27:24)
Iblis tak hanya
melakukan gertak sambal. Tetapi dia berusaha menanamkan rasa dendam di hati
keturunan serta koleganya. Mereka menempuh berbagai jalan untuk menjerumuskan
manusia kepada kesesatan. Dan, sejauh ini mereka mengalami sukses besar.
Ironinya, ternyata mereka belum all-out dalam usaha menyesatkan manusia. Cukup
dengan iming-iming celana dalam, uang recehan, dan semacamnya, sudah banyak
manusia yang berhasil disesatkan. Bahkan manusia itu sendiri sudah sangat
banyak yang menjelma menjadi setan yang menyesatkan orang lain. Na’udzu
billah.[]
0 Response to "Proyek Maha Karya Sang Pencipta"
Post a Comment