HIDUP ITU BEGITU BERARTI BILA DI HATI KITA ADA CINTA DAN KASIH SAYANG SEBAGAI KEKUATAN PERJUANGAN UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK. SETELAH ITU, KITA BISA MENUTUP MATA DENGAN SENYUM DAN DAMAI.

SUARA BANGSA 2:Pembiaran Itu Suatu Kejahatan Kemanusiaan.


0 comments

Seringkali kita menyaksikan suatu peristiwa: penggusuran, jembatan runtuh, makanan bermelamin, pelanggaran lalu lintas, situ jebol, dll. Peristiwa-peristiwa itu terjadi karena pada awalnya dibiarkan keberadaannya. Coba kita perhatikan peristiwa di sekeliling kita. Di bawah jembatan tol cawang Jakarta Utara, misalnya, ratusan gubuk liar dibangun dan dihuni ratusan warga. Awalnya Aparat berwenang membiarkan gubuk-gubuk itu tumbuh, bahkan ada pihak yang tega-teganya menarik pungutan/retribusi kepada warga sebagai “legalitas sumir” suatu jaminan bertempat tinggal.Setelah tejadi kebakaran gubuk dan jalan tol cawang di atasnya dengan menelan kurban nyawa dan materi milyaran rupiah—belum lagi kemacetan lalu lintas selama perbaikan dilakukan—baru pemerintah mulai menggusur dan menertibabkan gubuk liar itu dengan memberikan dana kerohiman; contoh lain, susu “beracun” dari Cina dan makan bermelamin sudah lama ada warning dari masyarakat akademis akan bahayanya bagi kesehatan masyarakat tanpa perlu menunggu korban berjatuhan, tapi lagi-lagi respon dari pemerintah lambat; dan jebolnya situ gintung baru bisa membuat mata pemerintah dapat merespon akan pentingnya studi akan ketahanan tanggul. Padahal, sebelumnya sudah direkomendasikan bahwa tanggal itu sudah cukup tua(dibangun oleh Belanda tahun 1933) dan perlu diperbaiki. Dan pemerintah lambat merespon dan tetap melakukan pembiaran sampai akhirnya situ gintung jebol dan menelan korban jiwa dan materi yang tak sedikit. Contoh pembiaran yang terakhir ini yang akan saya ulas pada tulisan ini.

Coba perhatikan bagaimana suatu situs mengiklankan keberadaan situ gintung ini sebagai wisata. Pulau Situ Gintung terletak di sebelah selatan kota Jakarta, tepatnya di desa Cirendeu Kecamatan Ciputat Tangerang. Lokasinya yang begitu dekat dengan Jakarta, hanya 10 menit dari Pondok Indah, menjadikan Pulau Situ Gintung merupakan tempat alternatif bagi warga Jakarta untuk berwisata bersama keluarga.
Dengan luas lebih dari 5 hektar lahan yang ditumbuhi berbagai pohon dan tumbuhan yang telah berusia puluhan tahun, ditambah panorama danau Situ Gintung yang mengelilinginya, menjadikan kesegaran udara dan keindahan alam Pulau Situ Gintung tidak kalah dengan kawasan Puncak Bogor.

Potensi alam Pulau Situ Gintung yang lengkap akan menambah nilai aktifitas anda seperti camping, family gathering, pesta kebun, outbound, olah raga tenis, pemotretan, video shooting untuk sinetron, video klip, iklan atau aktifitas lain yang anda inginkan. Pulau Situ Gintung menginspirasikan nilai kehidupan pada setiap aktifitas anda. (http://www.situgintung.com/index_files/Page350.htm)
Sekarang apa yang terjadi dengan Situ Gintung? Bendungan Situ Gintung jebol dini hari tadi, 27 Maret 2009. Air menerjang ratusan rumah di saat para penghuninya masih terlelap. Hal ini membuat warga yang tinggal di sekitar situ tak sempat menyelamatkan diri. Bahkan dampaknya terasa hingga radius dua kilometer. Ratusan rumah dan mobil mewah Di Perumahan Cirendeu Permai juga terendam banjir bercampur lumpur.Proses evakuasi terhadap korban jebolnya tanggul Situ Gintung di Cirendeu, Tangerang, Banten, masih berlanjut. Seperti diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Tangerang Selatan Hasdanil, jebolnya tanggul di Situ Gintung mengakibatkan kerusakan yang hebat. Kondisi terparah dialami RT 02, RT 03, RT 04 yang berada di RW 08 Kampung Poncol, Situ Gintung, Cireundeu, Ciputat, Tangerang. Nilai kerugian akibat bencana belum dapat dihitung. "Untuk total kerugiannya belum dapat dipastikan," ungkap Hasdanil di Posko Bencana Alam Situ Gintung Universitas Muhamadiyah, Ciputat, Jumat (27/3). Hingga Jumat (27/3) sore tercatat 92 korban meninggal dan 102 orang hilang. Jenazah disemayamkan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan dan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Diperkirakan korban meninggal masih akan terus bertambah mengingat masih banyak orang menanyakan nasib anggota keluarganya yang belum diketahui. Sejauh ini korban selamat yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan. Sedangkan korban selamat menginap di tenda-tenda yang didirikan Palang Merah Indonesia.

Peristiwa ini, sebetulnya bisa didekati secara teoritis. Ada suatu peristiwa terjadi karena diramalkan terjadi (self fulfilling). Dan ada suatu peritiwa tidak akan terjadi karena diramalkan akan terjadi(self-defeating). Robert Maltus, misalnya meramalkan bahwa akan terjadi kelangkaan pangan karena penduduk dunia akan terus tumbuh dan berkembang menurut deret ukur sementara pangan dunia hanya tumbuh menurut deret hitung. Karena ramalan Maltus inilah maka kita melakukan suatu upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, sekaligus melakukan penekanan angka kelahiran melalui Keluarga Berencana(KB).Dengan demikian, dapat dicegah terjadinya kelangkaan sumber daya alam yang akan menimbulkan bencana kelaparan. Itulah pentingnya suatu kajian untuk mecegah terjadinya bencana. Sama halnya dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa tanggul Situ Gintung sudah sangat menghawatirkan, dan jika tidak segera dilakukan perbaikan tanggul akan sangat membahayakan masyarakat sekitarnya. Karena pihak otoritas lambat atau lalai merespon hasil temuan itu, maka akibatnya adalah bencana kemanusiaan yang sama-sama kita saksikan saat ini.Sebetulnya, jauh lebih penting mencegah dari sekedar memperbaiki bencana atau keadaan. Preventif itu jauh lebih penting dari kuratif.

Oleh karena itu, pembiaran yang dilakukan oleh pihak yang memiliki otoritas atas suatu “peramalan” dalam bentuk self-fulfilling dan / atau self- defeating, yang berimplikasi pada bencana kemanusiaan sama dengan melakukan kejahatan kemanusiaan.

0 Response to "SUARA BANGSA 2:Pembiaran Itu Suatu Kejahatan Kemanusiaan."

Post a Comment

Designed by TheBookish Themes
Converted into Blogger Templates by Theme Craft