HIDUP ITU BEGITU BERARTI BILA DI HATI KITA ADA CINTA DAN KASIH SAYANG SEBAGAI KEKUATAN PERJUANGAN UNTUK MELAKUKAN PERUBAHAN YANG LEBIH BAIK. SETELAH ITU, KITA BISA MENUTUP MATA DENGAN SENYUM DAN DAMAI.

Penjelasan Sistimatika Penulisan Skripsi Model Penelitian Kuantitatif


2 comments

PENJELASAN SISTIMATIKA PENULISAN SKRIPSI MODEL PENELITIAN KUANTITATIF


PENDAHULUAN(INTRODUCTION)
A.LATAR BELAKANG MASALAH(BACKGROUND OF THE STUDY)

Pada bagian ini memberikan gambaran tentang berbagai situasi yang terjadi saat itu atau sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu obyek penelitian (saat penelitian akan dibuat). Beberapa hal tidak menjadi masalah dalam situasi tertentu, namun menjadi masalah karena berada dalam situasi lain. Situasi dan peristiwa yang dimaksud adalah peristiwa yang saat ini tampak ada penyimpangan-penyimpangan dari standard yang ada, baik standard yang bersifat keilmuan maupun aturan-aturan. Penyimpangan yang terjadi harus ditunjukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti. Sebagai contoh: Sistem evaluasi pendidikan tertentu tidak menjadi masalah dalam usaha meningkatkan hasil belajar dan lulusan, namun menjadi masalah karena kerumitan prosedur administrasi; atau metode mengajar tertentu tidak masalah untuk menumbuhkan kegairahan belajar, namun menjadi masalah ketika jumlah siswa terlampau banyak. Jadi, menyampaikan informasi kepada orang lain sesuai konteksnya mutlak diperlukan. Konteks yang menjadi latar belakang masalah bersifat hirarkis.Dilihat dari skalanya, konteks secara bertahap mulai yang skalanya paling luas hingga paling sempit, dapat berskala global, nasional, regional dan lokal.Dilihat dari pengaruhnya dalam menimbulkan masalah, konteks dapat diurutkan mulai dari konteks lokal, regional, nasional dan global.Misalkan mahasiswa menulis skripsi dengan judul : “Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa SMU di Jakarta Utara “.Latar belakang masalahnya dapat memuat informasi mengenai: (a) Rendahnya prestasi belajar mahasiswa Indonesia di tingkat dunia dan rendahnya indeks sumber daya manusia Indonesia;(b)Tingginya angka pengangguran tertididik yang mencerminkan rendahnya pengakuan dunia kerja terhadap lulusan sekolah;(c) Masih tingginya angka ketidaklulusan siswa pada Ujian Nasional di Jakarta Utara; (d) Rendahnya motivasi belajar melahirkan mental pendidikan yang asal lulus dan rendahnya budaya kompetisi.


B. IDENTIFIKASI MASLAH(STATEMENT OF THE PROBLEM)

Semua masalah yang ada dalam obyek, baik yang akan diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan. Berbagai permasalahan yang telah diketahui tersebut, selanjutnya dikemukakan hubungan satu masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang akan diteliti itu kedudukannya dimana diantara masalah yang akan diteliti lainnya. Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel. Identifikasi masalah dimaksudkan untuk mengurai kompleksitas masalah ke dalam formulasi yang lebih sederhana dan mudah dijelaskan. Tentu saja, untuk bisa melakukan ini semua, peneliti melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti sehingga semua permasalahan dapat diidenntifikasi.
Jika kita kembali pada contoh di latar belakang di atas dari judul skripsi mahasiswa: “Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa SMU di Jakarta Utara”, maka sejumlah masalah yang mempunyai potensi berhubungan dengan prestasi belajar dapat diidentifikasi sebagai berikut: (a) motivasi belajar, (b) konsep diri, (c) status sosial ekonomi,(d) gaya belajar,(e) minat belajar,(f) sikap terhadap mata pelajaran,(g) fasilitas belajar, (h) profesionalisme guru, (i) metode mengajar guru, (j) tipe kepribadian, (k) kemandirian, dll.

C.PEMBATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan kegiatan memilih masalah untuk diteliti dari sejumlah masalah yang diidentifikasi. Menurut Suryabrata (1994:64-65) sebagaimana dikutip oleh Purwanto dalam bukunya Metodologi Penelitian Kuantitatif (2008:117), pertimbangan untuk memilih masalah yang layak dan sesuai untuk diteliti adalah pertimbangan dari dua arah yaitu, pertimbangan dari arah masalah(obyektif) dan pertimbangan dari arah peneliti. Pertimbangan dari arah masalah berhubungan dengan sumbangan penelitian bagi pengembangan teori dalam bidang yang bersangkutan dan pemecahan masalah praktis, serta kemungkinan pengumpulan data. Pertimbangan dari arah peneliti berhubungan dengan biaya, waktu, alat dan perlengkapan, bekal kemampuan teoritis dan penguasaan metode yang diperlukan.

Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasi akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, dimana akan dilakukan penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan variabel satu dengan variabel yang lain (Sugiyono:2006).

Masih terkait dengan contoh skripsi mahasiswa “hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar”, dari sejumlah masalah yang sudah diidentifikasi (determinan yang mempengaruhi prestasi belajar bukan hanya motivasi belajar, tapi juga gaya belajar, sikap terhadap mata pelajaran, fasilitas, metode mengajar guru, tipe kepribadian, kemandirian, dan sebagainya), penelitian membatasi pada hanya “hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar”.

Berdasarkan batasan masalah ini, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah penelitian.



2. Perumusan Masalah

Menurut Purwanto,M.Pd dalam bukunya Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan (2008:118-119) perumusan masalah adalah memformulasikan masalah penelitian ke dalam rumusan kalimat Tanya. Maksudnya adalah agar peneliti berada dalam keadaan siap untuk melakukan kegiatan guna memberikan pemecahan masalah. Peneliti tidak akan bisa mendapatkan jawaban yang tepat dari suatu pertanyaan yang salah. Dengan ketepatan formulasi pertanyaan masalah sesungguhnya merupakan separuh dari kebenaran suatu jawaban.

Oleh karena itu, Purwanto, M.Pd menambahkan dengan cara mengutif pendapat Bass,Dunn,Norton,Stewart dan Tudiver (1972:20) bahwa perumusan masalah harus memuat beberapa karakteristik, yaitu (1) memuat hubungan variabel,(2)dinyatakan secara jelas dan tidak ambigu dalam bentuk pertanyaan,(3)memungkinkan pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan,(4)tidak menyatakan posisi moral atau etik.
Jika kita kembali pada judul skripsi mahasiswa di atas, sebagai contoh, “Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar”, maka dapat dirumuskan masalah: (1) apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar? Dan (2) berapa besar sumbangan motivasi belajar terhadap prestasi belajar?

D.TUJUAN DAN SIGNIFIKANSI PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian disini tidak sama dengan tujuan yang ada pada sampul skripsi, yang merupakan tujuan formal (misalnya untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana), tetapi tujuan disini berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang dituliskan. Misalnya rumusan masalahnya: Apakah terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar? Dan berapa besar sumbangan motivasi belajar terhadap prestasi belajar? maka tujuan penelitiannya adalah: ingin mengetahui apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar, dan kalau ada seberapa besar hubungannya.

Dengan kata lain, tujuan penelitian berhubungan secara fungsional dengan rumusan masalah penelitian, yang dibuat secara spesifik, terbatas, dan dapat diperiksa dengan hasil penelitian. Secara teknis, kata kerja pembuka yang digunakan dapat dirumuskan dalam kalimat aktif, seperti untuk menemukan,untuk mengetahui, untuk menjelaskan, untuk menilai, untuk membandingkan, dan untuk membuktikan, serta untuk menguraikan. Selain itu dapat dirumuskan dalam kalimat pasif, seperti: agar dapat diketahui, agar dapat dijelaskan, agar dapat dibandingkan, dan sebagainya.




2. Signifikansi Penelitian

Signifikansi penelitian merupakan dampak dari tercapainya tujuan penelitian. Kalau tujuan penelitian dapat tercapai, dan dari rumusan masalah dapat terjawab secara akurat maka sekarang kegunaannya apa. Secara garis besar, signifikansi penelitian terdiri atas signifikansi ilmiah yang diarahkan pada pengembangan ilmu atau kegunaan teoritis; dan signifikansi praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi masalah yang ada pada obyek yang diteliti. Dengan kata lain, titik berat penelitian untuk penulisan skripsi diarahkan pada usaha pengembangan ilmu, terutama dalam bidang Ilmu Pendidikan Agama Islam yang melingkupi masalah penelitian itu. Ia bersifat monodisipliner, dan diidentifikasi sebagai penelitian murni. Namun demikian, penelitian untuk penulisan skripsi mempunyai peluang untuk diarahkan pada penelitian terapan atau secara lebih operasional diarahkan pada penelitian kebijakan…

E.SISTEMATIKA PENULISAN

Outline (kerangka skripsi) mahasiswa yang sudah disetujui oleh Pembmbing harus diuraikan secara singkat di dalam Sistematika Penulisan ini.


BAB II

LANDASAN TEORI PENELITIAN

A.DESKRIPSI TEORI

Deskripsi teori adalah, teori-teori yang relevan yang dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis), dan penyusunan instrumen penelitian.

Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah teruji kebenarannya secara empiris. Di sini juga diperlukan dukungan hasil-hasil penelitian yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang akan diteliti. Jumlah teori yang dikemukakan tergantung pada variabel yang diteliti. Kalau variabel yang diteliti ada lima, maka jumlah teori yang dikemukakan juga ada lima.

Menurut Sugiyono (2006) ada 6 langkah untuk dapat melakukan pendiskripsian teori:
1. Tetapkan nama variabel yang diteliti, dan jumlah variabelnya.
2. Cari sumber-sumber bacaan(buku, kamus,ensiklopedia,journal ilmiah, laporan penelitian, Skripsi, Tesis, Disertasi) yang sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap variabel yang akan diteliti. (Untuk referensi yang berbentuk laporan penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang digunakan, tempat penelitian, sample sumber data, teknik pengumpulan data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikan).
4. Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain, dan pilih definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
5. Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan diteliti, lakukan analisa, renungkan,dan buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca.
6. Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke dalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori harus dicantumkan.

Teori dalam pemelitian kuantitatif itu dikembangkan secara deduktif. Logika deduktif adalah logika penarikan kesimpulan yang berangkat dari kebenaran yang bersifat umum untuk diberlakukan ke dalam kondisi yang bersifat khusus. Pada variabel “prestasi belajar”, misalnya, teori merupakan materi yang diambil dari kurikulum potensial. Sementara prestasi belajar merupakan kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam materi kurikulum yang disampaikan. Pengukuran prestasi belajar dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa mencapai tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum.Prestasi belajar mencerminkan sejauh mana siswa mencapai tujuan pembelajaran.Tujuan pembelajaran bersifat ideal atau potensial dan prestasi belajar siswa bersifat aktual. Jadi secara teoritis, dalam kurikulum itu ada kurikulum potensial dan ada kurikulum aktual.

B.KERANGKA BERFIKIR

Kerangka berfikir adalah argumentasi dalam merumuskan hipotesis yang merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah yang diajukan. Kerangka berfikir diperlukan untuk meyakinkan sesama ilmuan dengan alur fikiran yang logis agar membuahkan kesimpulan berupa hipotesis. Kerangka berfikir juga merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai factor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Uma sekaran,1992).

Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan (2006) mengemukakan bahwa kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh karena itu, pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus didasarkan pada kerangka berfikir.

Kerangka berfikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan deskripsi teoris untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.

Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan maupun komparasi, maka perlu dikemukakan kerangka berfikir.

Kerangka berfikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka berfikir asosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingn. Kerangka berfikir asosiatif dapat menggunakan kalimat: jika begini maka akan begitu; jika komitmen kerja guru tinggi, maka produktivitas lembaga sekolah akan tinggi pula atau jika pengawasan dilakukan dengan baik(positif), maka kebocoran anggaran akan berkurang(negatif).


2 Response to "Penjelasan Sistimatika Penulisan Skripsi Model Penelitian Kuantitatif"

  1. Menarik Sekali Pak.Yakub!
    Posting ini sangat membantu sekali bagi kami yang sedang dan akan menyusun Skripsi. Uraian pada posting ini menambah wawasan tentang bagaimana menyusun, melakukan penelitian baik study pustaka maupun studi lapangan.
    Karena itu terutama bagi rekan-rekan Mahasiswa STAISA khususnya serta Mahasiswa diluar STAISA pada umumnya bahwa posting ini patut dan sangat perlu untuk dibaca kalau perlu diCopy (print) deh.
    Buat Bapak Yakub kami tunggu posting lainnya terutama di bidang Pendidikan Islam.
    Selamat atas telah dibuatnya Blog Site ini.
    Salam Sukses

    Assalamu alaikum ...
    Pak Yakub , tolong dong berikan hasil kumpulan skripsi STAISA agar dapat membantu kami dalam menyelesaikan tugas skripsinya
    terima kasih , sampai ketemu diacara wisuda 2009
    Wassaalam

    Aang

Post a Comment

Designed by TheBookish Themes
Converted into Blogger Templates by Theme Craft